Sunday, April 4, 2010

analisis 3 media

KOMPAS

Headline : 37 Tewas, 65 Terluka
Bom bunuh diri di Moskwa libatkan dua wanita

Dalam pemberitaannya Kompas berbeda dengan media yang lainnya yang lebih memilih menggunakan bahasa bombastis dan tajam. Kompas lebih mementingkan pengajaran ketimbang mengeksplorasi dimensi estetik atau sarkasme dari sebuah pemberitaan. Sebagai harian umum, kompas jelas menginginkan bahwa sajian-sajian beritanya bisa dinikmati oleh setiap kalangan, dengan bahasa yang dapat langsung dimengerti oleh semua kalangan pula, bahkan kalangan awam sekalipun. Dalam kriteria penulisan artikel bagi penulis lepas pun, kompas memasukkan item kebahasaan dengan rinci. Dapat disimpulkan bahwa kompas merupakan koran yang cenderung konvensional dalam hal pemilihan judul dan penyajian berita, dan cenderung kolot dalam seni berbahasa. Dalam reportasenya, koran kompas cenderung menggunakan bahasa yang kalem, sederhana, lunak, obyektif, tidak begitu tajam, sedikit retorika dan miskin metafor.

Dari kutipan berita tampak jelas sekali bahwa judul berita di Kompas sangat miskin retorika. Tidak ada kreasi pemilihan redaksional judul sehingga pembaca kemudian terdorong untuk membaca isi berita. Dalam pemberian judul, harian ini lebih memilih mengambil dari isi secara mentah dan apa adanya, tanpa sedikitpun berinisiatif menggunakan bahasa yang lebih arogan. Judul di atas mengindikasikan bahwa harian Kompas lebih memilih akurasi isi ketimbang persoalan judul. Karakteristik seperti ini membuat Kompas di satu sisi tampak dewasa, namun di sisi lain bisa timbul kebosanan bagi pembaca ketika membaca sekilas judul berita Kompas.

Koran Kompas merupakan media cetak yang cukup peduli terhadap aspek-aspek pembelajaran dengan etika jurnalistik yang sangat ketat penerapannya. Dilihat dari pemberitaannya, harian ini mempunyai ciri khas kemendalaman pemberitaan yang jarang ditemukan dalam koran atau media cetak lain. Sebagian besar dari berita yang diturunkan Kompas mengadopsi penulisan Deep News atau pengupasan berita yang tidak sekedar reportase mentah dari sebuah peristiwa (event), akan tetapi disertai analisis yang ringkas namun mendalam serta tidak jarang problem ikutan yang menjadi efek sosiologis dari terjadinya terjadinya suatu peristiwa. Narasumber yang diwawancarai dalam berita ini cukup akurat dan terpercaya karena termasuk orang-orang yang bersangkutan dalam peristiwa kejadian.

MEDIA INDONESIA

Headline : Moskow Di Bom, 37 Tewas
Dua ledakan bunuh diri diduga dilakukan kelompok pemberontak Chechen di kawasan Kaukasus Utara

Dalam pemberitaannya, Media Indonesia menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembacanya. Dalam kriteria penulisan artikel pun Media Indonesia cenderung padat, singkat dan jelas dalam hal pemilihan judul dan penyajian berita, dan cenderung ringan dalam seni berbahasa. Dalam reportasenya, koran Media Indonesia cenderung menggunakan bahasa yang kalem, sederhana, lunak, obyektif, dan tidak begitu tajam.

Judul headline yang digunakan singkat, padat dan langsung kepada berita yang ingin disampaikan kepada pembaca. Judul yang singkat membuat pembaca langsung mengetahui inti dari peristiwa kejadian atau berita yang ingin disampaikan. Seperti judul “Moskow Di Bom, 37 Tewas”, bagi pembaca yang membacanya langsung menangkap pesan yang ingin disampaikan yaitu Moskow di bom dan mengakibatkan 37 orang tewas dalam peristiwa itu.

Narasumber yang diwawancarai lebih kepada saksi-saksi yang ada dalam peristiwa itu dibandingkan menekankan kepada tanggapan pemerintah soal peristiwa tersebut.

SEPUTAR INDONESIA

Bom Bunuh Diri Tewaskan 37 Orang


Dalam pemberitaannya, Seputar Indonesia menggunakan kata yang halus dengan menggunakan beberapa kata yang lebih panjang dan terkadang yang bersifat tidak langsung Judul headline yang digunakan singkat, padat dan langsung kepada berita yang ingin disampaikan kepada pembaca.

Judul yang singkat membuat pembaca langsung mengetahui inti dari peristiwa kejadian atau berita yang ingin disampaikan.

Narasumber yang di wawancarai lebih kepada respon atau tanggapan pemerintah mengenai suatu kerjadian atau peristiwa. Media Indonesia lebih menitikberatkan pada dampaknya kepada pemerintahan dan langkah yang diambil pemerintah. Narasumber yang diwawancarai seperti Presiden AS, Walikota, Presiden Rusia dll.

No comments:

Post a Comment