I. PENDAHULUAN
Indonesia yang terletak di kawasan tropis merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Baik sumber daya migas ataupun nonmigas. Hutan merupakan salah satu sumber daya yang sangat luas berada di Indonesia bak permadani yang indah. Hutan sangat berfungsi sebagai suaka marga satwa ataupun mencegah terjadinya erosi. Karena banyak hutan yang berada di Indonesia, maka Indonesia merupakan paru-paru dunia, yang akan mengurangi pencemaran.
Sungguh ironis dengan apa yang telah terjadi dengan hutan di Indonesia, hutan yang sebagian besar mempunyai fungsi produksi (ekonomi), fungsi lingkungan (ekologi), serta fungsi sosial tetapi apa yang terjadi sekarang malah semakin lama semakin mengkhawatirkan. Beberapa faktor penyebab kerusakan lingkungan yakni transmigrasi dan kebakaran hutan, ladang berpindah dan illegal logging yang semuanya biasanya memiliki korelasi antara satu sama lain.
Faktanya, banyak terjadi penebangan liar (illegal logging) yang terjadi, entah dari warga yang tidak bertanggung jawab ataupun dari pihak yang hanya mencari keuntungan sendiri. Kebakaran hutan terjadi dimana-mana, akibat illegal logging. Pada awal tahun 1970-an sekitar 57% daratan Indonesia adalah hutan atau sekitar 108.573.300 hektar. Tetapi secara mengejutkan, menurut data satelit yang dipantau oleh Bank Dunia hutan Indonesia hanya tinggal 57 hektar dan hanya 15% diantaranya berada di dataran rendah.
Berdasarkan data yang ada di Departemen kehutanan dan juga didasarkan pada pemantauan satelit Citra Lansat, baik oleh Indonesia maupun Belanda, pada tahun 2003 juga menyebutkan bahwa luas kerusakan hutan di Indonesia telah mencapai 43 juta hektar dari total 120,35 juta hektar dengan laju degradasi dalam tiga tahun terakhir mencapai 2,1 juta pertahun. Sejumlah laporan bahkan menyebutkan antara 1,6 sampai 2,4 juta hektar hutan Indonesia hilang setiap tahunnya atau sama dengan luas enam kali lapangan bola setiap menitnya.
Laporan yang lain yang dilansir dari INFORM (Indonesia Forest and Media Project) mengatakan, hutan Indonesia sudah kritis. Bayangkan tiap tahun, diperkirakan lebih dari 2 juta hektar hutan lenyap dari Negara ini. Artinya, dalam setiap menit generasi mendatang diwarisi dengan kejadian lenyapnya 2 sampai 3 hektar hutan. Apabila tidak segera dilakukan crash program dalam sebuah tindakan nyata, diperkirakan hutan daratan rendah Kalimantan akan lenyap pada tahun 2010.
Ketika hutan sudah banyak yang punah maka banyak dampak buruk yang terjadi. Pemanasan Global terus mengancam termasuk Indonesia yang tentu saja akan berdampak sangat buruk bagi kelangsungan kehidupan di seluruh dunia. Efek negatif ini akan terus berkorelasi dengan kondisi makhluk yang hidup di jagat raya ini. Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia atau keanekaragaman hayati raksasa (megabiodiversity) juga memiliki flora dan fauna yang bersifat endemik, yaitu hanya berada di wilayah tersebut. Tetapi apa yang terjadi sekarang? Keanekaragaman hayati Indonesia lama kelamaan mulai mengalami kerusakan di iringi dengan kerusakan hutan (deforestasi).
Selain itu secara tidak langsung kerusakan hutan juga akan berakibat fatal terhadap ekosistem laut. Pencurian kayu dan pembabatan hutan tanpa terkendali, tidak hanya menyebabkan kawasan resapan air jadi berkurang, selain hutan menjadi gundul dan rusaknya berbagai ekosistem di daratan, terumbu karang yang hidupnya di dasar laut pun terkena akibatnya. Erosi yang terjadi didaratan yang mengakibatkan terbawanya lumpur ke laut melalui aliran sungai merupakan unsur yang mengancam kelestarian terumbu karang. Hutan sebagai salah satu ekosistem, sama halnya dengan terumbu karang selain menerima input materi dan energi dari eksosistem lain juga mengeluarkan output materi energi ke ekosistem lain. Energi yang dihasilkan terumbu karang misalnya, akan dikonsumsi oleh predator-predator di laut dalam, demikian juga dengan energi yang dihasilkan oleh hutan merupakan daya energi hayati yang telah lama dimanfaatkan manusia sejak ratusan tahun lampau.
Usaha yang diupayakan untuk memulihkan kondisi ini, pihak Perhutani sudah menyiapkan 400 juta bibit yang rencananya ditanam di 200 ribu hektare hutan kosong. Selain itu juga menempuh cara lain untuk mengembalikan kelestarian hutan yakni dengan operasi hutan lestari tanpa batas, maksud dari operasi tersebut mengarah pada pendekatan persuasif, ditambah pengamanan, dan pendidikan
Program penanaman satu juta pohon harus dilaksanakan didaerah mana saja. Pengaturan penebangan pohon harus diperketat. Sistem tebang pilih digalakkan, pohon yang sudah sangat tua baru boleh ditebang dan diiringi dengan penggantian pohon baru (reboisasi). Pihak-pihak yang menyelundupkan kayu harus ditindak tegas, apalagi diselundupkan untuk dijual ke luar negeri. Hal tersebut nyata-nyata merugikan negara bermilyar-milyar.
Menghindari penebangan hutan, menanam pohon merupakan salah satu strategi utama untuk menghambat laju pemanasan global. Fungsi pohon, menyerap karbon (CO2) dan melepaskannya ke alam sebagai O2. Oleh karena itu fungsi hutan merupakan bagian yang teramat penting dalam menjaga kestabilan suhu bumi. Bukan hanya itu saja, hutan juga juga berfungsi penyedia jasa lingkungan bagi kehidupan semua makhluk hidup di bumi. Sektor swasta pun tidak boleh tinggal diam dalam menanggapi hal tersebut. Mereka bisa berkontribusi dengan cara menjamin pendanaan untuk program kepedulian hutan. Dengan adanya kerjasama yang sinergis antara pemerintah, swasta, akademisi dan masyarakat maka ancaman kerusakan hutan akan terminimalisasikan sehingga Indonesia akan kembali menjadi Zamrud Khatulistiwa dan tetap menjadi paru-paru dunia sebagai penyumabang oksigen terbersih pertama di dunia. Sekali lagi, semua itu akan terwujud ketika semua pihak merasa memiliki hutan dan mempunyai rasa tanggung jawab akan kelestarian hutan.
Mengutip suatu pepatah, bahwa kepedulian terhadap kelestarian hutan harus dimulai dari “3M” yaitu MULAI DARI SENDIRI, MULAI DARI YANG KECIL DAN MULAI DARI SEKARANG. Save our forests..Save our nation!!
II. ORGANISASI
Planet Saver Federation bermula dari sekelompok kecil orang yang memutuskan untuk bersama-sama memprotes penebangan pohon di daerah Kalimantan Barat. Setelah itu mereka melanjutkankan untuk membentuk Planet Saver Federation dan kemudian melakukan kampanye dengan mengutamakan isu lingkungan. Salah satu prinsip dasarnya adalah menyelamatkan lingkungan. Prinsip aksi langsung ini bersama dengan konfrontasi damai merupakan patokan dari tiap kampanye Planet Saver Federation.
Indonesia sangat berarti bagi masa depan kelestarian planet bumi. Warisan kekayaan alami yang ada di wilayah ini patut diperjuangkan kelestariannya. Walau demikian, seiring bertumbuhnya sektor ekonomi dan industri secara pesat dalam 30 tahun terakhir ini juga mengakibatkan kerusakan lingkungan yang cukup besar. Dampak lingkungan di wilayah ini juga meluas ke luar batas-batas negara Asia Tenggara. Degradasi lingkungan yang parah telah dialami seantero Asia Tenggara. Disamping krisis keuangan yang melanda Asia belum lama ini, polusi dan penghancuran sumber daya alam semakin parah, sementara perusahaan-perusahaan multinasional dan negara-negara industri mengarahkan wilayah ini untuk ekspansi operasi dan teknologi mereka yang merusak lingkungan. Yang semakin memperparah masalah ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat mengenai kerusakan lingkungan dan lemahnya mekanisme demokrasi untuk memperkuat masyarakat dalam mempengaruhi pengambilan keputusan. Melihat pentingnya potensi pembangunan dan ancaman di wilayah ini, dan dalam rangka konsolidasi dan pengembangan kampanyenya di Indonesia, Planet Saver Federation meningkatkan kegiatannya di wilayah ini.
Planet Saver Federation sudah banyak bekerja di banyak wilayah di Indonesia. Pekerjaan kami di wilayah ini termasuk menghentikan importasi limbah berbahaya, menentang pengiriman radioaktif, berkampanye melawan terhadap pembinasaan hutan, melobi pemerintah mengenai isu-isu energi berkelanjutan dan menyoroti bahaya limbah pembakaran. Seringkali bersama dengan kelompok-kelompok lokal lainnya, telah menggalang kampanye sukses di Jakarta, Bali, Jawa, dan Sumatra. Kami telah berkomitmen untuk mengembangkan keberadaan kami di Indonesia pada awal tahun 90an, dan membuka kantor pertamanya di Jakarta (1990) dan kemudian di Bandung (1997). Planet Saver Federation resmi didirikan pada tanggal 28 Januari 1990.
Selama hampir 19 tahun terakhir, Planet Saver Federation telah suskes berkampanye di kota-kota untuk mengurangi dan menghapuskan polusi dan degradasi lingkungan. Tetapi, usaha-usaha dan capaian ini dapat dengan mudah diputarbalikkan pada saat perusahaan-perusahaan multinasional tersebut tetap mengekspor teknologi kotor yang mengakibatkan penurunan dampak lingkungan di wilayah ini.
Misi Planet Saver Federation
- Melindungi hak-hak lingkungan hidup
- Mengekspos dan menghentian kejahatan lingkungan,
- Mengedepankan pembangunan bersih
- Mencegah kerusakan lingkungan lebih lanjut
- Berusaha menyelamatkan lingkungan hidup
II. TEMA KAMPANYE
Tema yang akan dikampanyekan Planet Saver Federation kali ini adalah mengenai penebangan pohon. Alasannya di seluruh dunia, hutan-hutan alami saat ini sedang dalam krisis. Tumbuhan dan binatang yang hidup didalamnya terancam punah. Dan banyak manusia dan kebudayaan yang menggantungkan hidupnya dari hutan juga sedang terancam. Tapi tidak semuanya merupakan kabar buruk. Masih ada harapan untuk menyelamatkan hutan-hutan ini dan menyelamatkan mereka yang hidup dari hutan.
Hutan sangat beragam, meliputi hutan hujan tropis, hutan sub tropis, hutan magrove, dll. Bersama, mereka menjaga sistem lingkungan yang penting bagi kehidupan di bumi. Mereka mempengaruhi cuaca dengan mengontrol curah hujan dan penguapan air dari tanah. Mereka membantu menstabilkan iklim dunia dengan menyimpan karbon dalam jumlah besar yang jika tidak tersimpan akan berkontribusi pada perubahan iklim.
Hutan-hutan ini adalah rumah bagi jutaan orang rimba yang untuk bertahan hidup bergantung dari hutan baik secara fisik maupun spiritual. Hutan-hutan ini juga merupakan rumah bagi duapertiga dari spesies tanaman dan binatang di dunia. Yang berarti ratusan ribu tanaman dan pohon yang berbeda jenis dan jutaan serangga, masa depan mereka juga tergantung pada hutan-hutan.
Hutan-hutan yang menakjubkan ini berada dalam ancaman. 10 hingga 20 tahun kedepan dunia nampaknya akan kehilangan ribuan spesies tanaman dan binatang. Tapi ada kesempatan terakhir untuk menyelamatkan hutan-hutan ini dan orang-orang serta spesies yang tergantung padanya.
Isi dari kampanye save the trees ini adalah menyadarkan masyarakat mengenai hutan-hutan yang merupakan sistem lingkungan yang penting bagi kehidupan di bumi hampir punah akibat ulah manusia sendiri. Dan kampanye ini juga mengajak seluruh masyarakat agar memprotes apabila terjadi penebangan pohon dan kembali menjaga agar tidak mengalami kepunahan dengan menanam tanaman agar bumi kita menjadi hijau kembali.
Kampanye ini akan diadakan pada sekitar pertengahan awal Juli–September dengan membagi-bagikan bibit tanaman kepada masyarakat agar bisa ditanam didaerah lingkungan mereka untuk menggantikan tanaman-tanaman yang sudah mati akibat penebangan liar. Kampanye ini akan diselenggarakan di sekitar bunderan HI, didaerah sekitar Lapangan Banteng, Istora Senayan, dan Gelora Bung Karno.
III. TARGET AUDIENCE
Demographic
Umur : 18-25 tahun
Jenis Kelamin : Unisex
Pekerjaan : Mahasiswa, Professional
Agama : Semua Agama
Social Economy : A-B
Psychographic
Lifestyle : Muda, Energik, Bersemangat,
Suka berorganisasi, Peduli lingkungan hidup
Behaviour : Senang berpetualang, Aktif dalam organisasi,
Suka bertemu dengan hal-hal baru
Geographic
Tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta dan sekitarnya.
No comments:
Post a Comment