Saturday, March 27, 2010

psychology : identitas subjek dan wawancara

IDENTITAS SUBYEK

1. Nama : Insan Kurniawan
2. Usia : 29 tahun
3. Suku Bangsa : Sunda
4. Status Subyek : Single / Belum menikah
5. Anak Ke : Kesatu dari 2 bersaudara
6. Kedudukan dalam keluarga : Anak
7. Pendidikan Formal : D3 Perhotelan
8. Pendidikan Khusus : Fotografi
9. Profesi /Jabatan : Photo Director di Free Magazine
Dosen Honorer di London School
10. Lama Menjabat profesinya : Di Free Magazine 5 tahun ; London School 5 tahun
11. Sejak Kapan Anda bekerja : Sejak terjun di dunia fotografi
12. Perusahaan/ Institusi Bekerja : Free Magazine ; London School of PR
13. Berapa lama di perusahaa/institusi ini : Di Free Magazine 5 tahun ; London School 5 tahun
14. Memiliki anak buah atau tidak : Memiliki 1 anak buah
15. Hobby : Travelling
16. Olah raga : Naik turun tangga 5 lantai

HASIL WAWANCARA

1. Bagaimana Bapak memulai karir dalam dunia fotografi?

Kebetulan yang indah, kecelakaan yang menyenangkan, disaat hidup lo mulai dari nol, disaat lo gagk punya apa-apa. Intinya setiap orang punya potensi tapi setiap orang gak sadar potensi yang ada di dalam dirinya. Waktu itu kebetulan ada salah seorang temen gua lagi butuh duit dan gua ngebantu terus dia ngegadaiin kameranya ke gua. Itu pertama kali gua motret.

2. Jadi Bapak menyadari potensi itu setelah bapak memotret dari kamera tersebut?

Setelah dari kamera pertama itu gua mulai motret dan dari situ gua mulai tertarik. Basicly, memang gua tertarik sama art cuma medianya yang dipakai apa. Waktu itu gua gak bisa ngegambar, gambar gua jelek banget. Nah dari situ gua bisa tau bahwa arti art gak cuma dari gambar. Kalau mau ngomongin art bisa panjang banget, dari suara, dll. Art tu bisa luas banget, lo bisa bereksperimen di suara, visual. Gak mesti dari gambar. Dan gua seneng sama fotografi karena fotografi, capturing moment yang gak akan bisa terulang lagi.

3. Dari dapat kamera itu kira-kira beberapa tahun lalu?

Waktu sekolah gua berantakan di teknik, itu umur berapa yah?? (sambil tertawa)
Bukan berantakan sih, tapi lo sadar bahwa ternyata elo tu memilih jurusan yang salah dan elo gak suka dijurusan itu makanya lo pengen pindah. Dan sebenarnya dari dulu bokap gua gak setuju gua sekolah art.

4. Bagaimana perasaan bapak dengan profesi yang di miliki sekarang?

Senang banget,, karena bisa membuktikan bahwa art ternyata bikin lo hidup dan bisa merubah pandangan kolot orang tua bahwa kalau dulu orang tua selalu menganggap bahwa seorang anak itu harus jadi insinyur, dokter, sarjana hukum dan melakukan sekelompok pekerjaan besar lainnya. Gua senang bisa hidup dari apa yang gua senang.

5. Jadi bapak udah puas banget sama apa yang Bapak capai saat ini?

Puas belum, karena i'm nothing, banyak orang yang lebih suskes dari gua.

6. Apa arti dari profesi yang bapak tekuni selama ini?

Artinya gua menjalani sesuatu yang gua suka aja. Dan itu sangat menyenangkan.

7. Bagaimana menurut pendapat bapak tentang profesi yang di tekuni bapak sekarang ini?

Fotografi adalah capturing moment dimana situasi itu gak akan terualang lagi. Sekarang banyak banget fotgrafer yang karyanya bagus-bagus.

8. Apa ada kaitannya antara pendidikan bapak dengan profesi bapak?

Gua belajar fotografi otodidak karena hal itu tadi suatu kebetulan. Dulu gua di teknik dan gak gua lanjutin lagi. Sempet perhotelan juga.

9. Apakah bapak puas dengan kehidupan yang bapak miliki sekarang ini?

Puas sih, tapi gua gak berhenti sampai sini aja. Masih banyak yang bisa dikerjakan.

10. Apa yang menjadi pencapaian terbesar yang sudah bapak raih?

Banyak sih dan basicly gua gak pernah berhenti di satu titik, Gua pernah ngerasain puas banget ketika gua bisa keluar negeri dengan kerjaan gua. Gua motret waktu itu untuk wedding di Singapore. Pertama kali itu gua ngerasa puas banget sama kerjaan gua. Next time, gua juga ngerasa puasss banget saat gua menang lomba buat movie untuk Adidas, buat something like filleting di bootnya Adidas dan akhirnya bisa terkirim ke Viena dan im so happy. Yah banyak juga yang lainnya, misalnya lo motret dan orangnya seneng aja udah suatu kepuasaan tersendiri.

11. Apa yang menjadi pencapaian terbesar yang belum bapak raih sampai sekarang?

Basicly gak ada sih, gua bukan orang yang suka membuat batasan-batasan. Kita selalu berencana, bahkan gua pengen sekolah lagi. Standartlah, pengen pameran-pameran gitu.

12. Apa rasanya bisa menjadi orang sukses seperti ini? Bagaimana kuncinya?

Banyak banget orang bisa motret gak cuma satu, ada ribuan orang berbakat diluar sana cuma mungkin ini masalah kesempatan aja. Mungkin gua punya kesempatan dan bertemu orang yang tepat. Selama gua kerja, gua sadar networking adalah suatu hal yang sangat penting. Lo bisa motret tapi orang gak tau lo bisa motret, its nothing juga. Yang penting lo konsisten dengan bidang yang elo geluti, just go for it.

13. Apa yang menjadi tujuan hidup bapak?

Menghasilkan sesuatu yang paling baik buat orang lain dan orang seneng

14. Apakah ada pekerjaan di bidang lain yang bapak geluti?

Selain motret sih sekarang gua lagi sangat tertarik sama visual gerak dan musik. Sometimes gua nge-DJ iseng-iseng tapi gak serius banget. Pekerjaan yang lainnya yah ibarat gua pengen berubah dari pelacur menjadi mucikarinya (sambil tertawa). Dari orang yang kerja menjadi orang yang memanage.

15. Selama perjalanan karir bapak pengalaman paling berharga apa yang pernah bapak dapatkan?

Bisa jalan-jalan keluar negeri gara-gara motret

16. Apakah baak pernah berada dalam titik jenuh dalam melakukan pkerjaan bapak?dan apa yang bapak lakukan untuk mengatasinya?

Sering, bahkan sekarang gua lagi dalam tahap stuck. Cara mengatasinya paling cari kerjaan laen seperti bikin lagu and many more. Kalo lo mengerjakan pekerjaan yang sama selama 5 tahun berturut-turut atau kayak gua 8 tahun, ya uda pasti kita ngerasa jenuh, bete. Kadang gua suka mikir, gila orang uda bisa sampai kesana tapi kenapa gua enggak. Sekali lagi itu cuma masalah kesempatan, coba find another think.

17. Faktor apa saja yang mendorong bapak untuk tetap survive dalam melakukan pekerjaan?

Satu, jangan ngecewain orang. Orang lebih muda mengingat keburukan kita dibandingkan dengan kebaikan.

18. Hal-hal negative apa saja yang ada dalam diri bapak yang menjadi penghalang untuk maju?

Standartlah, hambatan utama MALES! dari diri sendiri. Yang namanya client, yang namanya kerjaan, memang harus lo kerjain. Tapi hambatan utama ya males. Kaya mahasiswa London School menurut gua pada males mengembangkan diri diluar. Lo cuma datang kekampus, yang penting lulus, that’s it! Padahal kalo kita gak males, kita bisa keep more.

19. Pada saat membuat foto apakah ada client yang nyebelin/banyak maunya? Bagaimana cara bapak mengatasinya?

Setiap orang kan berbeda-beda yah seleranya, Sejauh ini sih gua menganggap itu semua biasa. Kan orang beda-beda.

20. Hal-hal positive apa saja yang ada dalam diri bapak yang menjadi kekuatan untuk maju?

Gua orangnya selalu pengen tau dan itu yang menjadi kekuatan. Selalu mempunyai rasa keingintahuan pada apa pun. Karena lo gak pernah nyangka karena lo belajar wine, tiba-tiba lo bisa ngobrol sama ownernya toko wine dan dapat kerjaan dari dia atau pas lo coba cerutu sama orang yang ngerti cerutu akhirnya lo dapat temen baru. Sampai hal simple misalnya lo ngobrol sama cewek tentang body shop tiba-tiba lo jadi ngerti tentang itu.

21. Masalah terbesar apa yang pernah bapak alami?

Gua gak percaya ada masalah terbesar yang gak bisa lo pecahin. Kendalanya hanya lo mau berfikir extra lebih ato gak. Sebenarnya gak ada masalah yang besar banget , yah paling parah juga misalnya lo motret terus digifile nya ilang, itu sebenarnya big trouble tapi yah selalu ada jalan keluarnya.

22. Apa saja tantangan yang sering menghalangi karir bapak?

Masalah technical pastinya ada solusi cuma tergantung kitanya mau kerja extra keras gak untuk mecahin itu. Tantangan terberat MALES! Buat analisis SWOT aja biar tau.

23. Bagaimana cara bapak mengatur antara pekerjaan dan keluarga?

Belum berkeluarga sih, lagian gua bukan orang yang deket sama keluarga. Lebih deket sama temen daripada keluarga.

24. Bagaimana suka-dukanya memiliki profesi seperti bapak?

Sukanya sih banyak menemukan hal-hal menyenangkan aja yang terjadi dalam profesi gua, yah simple aja gua kerja and I got the paid. Dan kepuasannya lo bisa menghasilkan sesuatu dan semua orang menikmatinya. Dukanya kadang 24 jam itu gak cukup waktu kerja, mesti doing more aja gitu.

25. Bagaimana pandangan lingkungan (teman,lingkungan social,keluarga) memandang profesi anda, coba ceritakan?

Kebetulan gua punya peer group dan temen yang kondusif dibidang art, mereka selalu telling me what the next step, create something, dan kalau gua uda males, mereka akan selalu marahin dan ingetin gua. Kalo keluarga gua sih basicly mang gak setuju tapi yah gua mang uda mandiri dari kepas gua SMA jadi semua tergantung gua.

26. Penghargaan atau hadiah seperti apa yang bapak peroleh dari profesi bapak?

Gua bukan orang yang suka ikut kompetisi atau lomba, so far foto gua pernah dipakai untuk jadi cover di suatu majalah di Puerto Rico dan itu merupakan suatu penghargaan aja buat gua.

27. Bagaimana sikap keluarga terhadap profesi yang anda tekuni?

Awalnya sih enggak setuju, bokap gua gak setuju gua sekolah art. Kalau gua disetujuin sih gak mungkin gua disini. Selalu ada jalan aja. Karena keluarga gua sendiri gak terlalu intens, mungkin karena gua nya juga yang uda kebarat-baratan beda sama keluarga gua. Setelah lepas SMA, gua uda mandiri karena gua broken home juga.

28. Kritikan atau celaan seperti apa yang bapak peroleh ketika bapak menjalani profesi ini?

Kalo kritikan profesi sih, pada saat kita trying the best, orang cenderung menilai kita. Kala masalah suka / gak suka foto kita itu normal, itu masalah selera. Banyak banget orang yang jadi fotografer, bisa motret dikit langsung buat kartu nama dan ngaku mereka fotografer.

29. Pernahkah bapak berfikir untuk alih profesi?

Pernah, karena gua gak akan motret terus sampe gua umur 40 nanti dan dari dulu gua tertarik sama bisnis, jadi sempet kepikiran juga.

30. Kalau ya kira-kira profesi apa yang akan bapak pilih?

Pengen bisnis aja, dari dulu gua seneng banget sama kopi, yah gua pengen punya coffee house gitu.

31. Ketika bapak ada waktu luang,kegiatan apa yang bapak lakukan?

Gua suka ngobrol sama temen-temen ngomongin sesuatu yang berbobot dan gak jauh-jauh tentang art.

32. Apa planning bapak ke depannya?

Pengen sekolah lagi, sekarang lagi mencari beasiswa. Tesua pengen cabut dari Indonesia juga.

33. Pengen sekolah fotografi lagi?

Gak, sekolah film. Karena gua tertarik dibidang art yang lain seperti film.

HASIL OBSERVASI

1. Tempat wawancara :Smoking Área Campus B London School of PR
(tempat dipilih narasumber)

2. Tanggal berapa : 10 Desember 2008

3. Hari Apa : Rabu

4. Dari Jam berapa s/d jam berapa : 10.00 – 10.30

5. Subyek yang diwawancara untuk menambah data adalah Kak Deasy yang merupakan asisten dosen Pak Insan

6. Yang mewawancarai adalah Sinta dan Chintya

7. Yang mengobservasi adalah Benedicta Nindya Asri

8. Pengambilan foto di smoking área campus B (karena narasumber tidak mempunyai banyak waktu)

9. Yang mengambil foto subyek adalah Astried Ayu

10. Yang merekam aktifitas ini adalah Amadea Enninette

11. Yang menulis dan mencari teori adalah Cindy Setiawan

12. Keadaan tempat wawancara berisik karena pada waktu jam break dikampus jadi kami agak sedikit terganggu dengan hal ini, namun kami sangat menghargai dengan waktu dan kesediaan dari narasumber untuk meluangkan waktunya agar wawancara ini dapat berlangsung. Dan mengenai tempat wawancara, narasumber yang meminta kami untuk bertemu di tempat tersebut karena narasumber ingin membangun suasana santai selayaknya teman yang sedang mengobrol bukan sebagai narasumber dengan interviewer.

13. Gambaran fisik dan penampilan subyek yang kami amati

- memakai kacamata dengan frame putih dan besar.
- subjek menggunakan kemeja putih dengan garis - garis hitam dan celana beludru hitam serta sepatu hitam yang ujungnya bentuk nya lancip.
- secara fisik, subjek berkumis , rambut gondrong berantakan, belah tengah , memiliki tahi lalat dekat hidung, bibir agak pecah-pecah dan kering, plak pada gigi nya agak kuning kecoklatan.
- menggunakan gelang hitam di tangan kanan dan gelang abu-abu di tangan kiri.

14. Hal yang menarik saat wawancara adalah narasumber suka bercanda dengan kami sehingga suasana menjadi hangat dan kami bisa bertanya seluas-luasnya kepada narasumber, yang sering diselingi candaan.

15. Sikap tubuh subyek selama wawancara (suara, intonasi, gerak tubuh, kontak mata, dsb)
- sedang merokok.
- memegang secangkir kopi.
- dengan kaki yang dijulurkan ke tembok.
- dalam wawancara tersebut subjek sering mengucapkan "aaa".
- berbicara nya santai , dengan kata-kata "gw-lo".
- kaki nya sering bergoyang-goyang selama wawancara berlangsung
- membuang abu rokok di lantai.
- saat menjawab pertanyaan, mata subjek tidak melihat reporter , tetapi cenderung melihat hal-hal yang ada di sekitar nya.
- gaya kaki berubah-ubah.
- memegang dan memijit lututnya sendiri.
- menggaruk-garuk lutut.
- menaikkan kacamata.
- menggaruk-garuk hidung.
- subjek suka melihat ke arah bawah saat menjawab pertanyaan jika subjek tidak melihat lingkungan sekitar nya saat wawancara berlangsung.
- menggunakan gertakan tangan saat menjelaskan hal-hal yang sifatnya detail.
- suka menggaruk-garuk bagian sebelah mata.
- subjek menggunakan bahasa yang santai , tidak formal dan suka mencampurkan dan menggunakan bahasa gaul dgn bahasa inggris.
- dekat kantong mata , agak sedikit memar.
- subjek suka membenarkan dasi yang dikenakan.

16. Hambatan selama wawancara adalah terkadang subjek sering menjawab keluar dari pertanyaan sehingga kami sulit untuk mengulangi pertanyaan lagi, tetapi kami mengatasinya dengan mengganti pertanyaan dengan bahasa yang berbeda sehingga narasumber mengerti dan menjawab sesuai dengan pertanyaan dan tidal melenceng dari pertanyaan yang dimaksud.

17. Catatan Khusus selama wawancara

Subjek merupakan orang yang tidak suka sesuatu yang berbau formal, dia menginginkan wawancara bukan sekedar suatu yang formal tetapi ajang ngobrol-ngobrol dan sharing karena narasumber suka sekali mengobrol.

18. Keadaan yang mengganggu selama wawancara (misal: tempat gaduh, subyek sering terima telepon, dll)

Tempat terlalu gaduh sehingga wawancara agak terganggu dengan suara bising. Narasumber merupakan orang yang sangat menghargai lawan bicara ketika komunikasi berlangsung, narasumber tidak melakukan hal-hal seperti menerima telepon dsb.

19. Keadaan yang mendukung selama wawancara

Subjek sangat ramah dan suka bercerita banyak hal, dia kelihatan sangat senang dan tertarik sekali dalam membicarakan profesinya.



No comments:

Post a Comment