Monday, March 29, 2010

penelitian kualitatif : bab 5 kesimpulan

BAB V
KESIMPULAN

Dalam penelitian ini kami akhirnya menyimpulkan bahwa facebook yang kita kenal sebagai situs jejaring sosial ternyata selama ini digunakan sebagai media komunikasi dimana si pengguna bisa mengekspresikan apa yang ingin, sedang, akan dilakukan atau dirasakan.

Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan, kami menemukan fakta bahwa seseorang mengupdate status karena didasari rasa ingin diperhatikan dan diakui keberadaannya atau bisa dikatakan sebagai pernyataan eksistensi diri. Ada beberapa hal yang kami dapat simpulkan disini :

1. Seseorang melampiaskan perasaannya yang sedang dirasakan agar terpuaskan karena tidak bisa dilampiaskan langsung kepada hal yang bersangkutan. Facebook disini berperan sebagai media yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan. Ranny, salah satu narasumber kami mengaku jika dia sedang kesal dan ingin marah, dia melampiaskannya dengan mengupdate status di facebook agar kekesalannya berkurang. Dan ingin semua orang yang ada di friend listnya merasakan apa yang dirasakan oleh pengguna facebook (empati).

2. Kita semua mungkin tahu bahwa ada sekitar lusinan orang yang merasa perlu seringkali meng-update status facebook mereka setiap saat agar seluruh dunia tahu setiap detail dari kegiatan hidup mereka. Christopher Muther dari Boston Globe menemukan, update yang terlalu sering dan kurangnya pemikiran akan update tersebut menandakan bahwa orang itu adalah orang yang membosankan dan menyebalkan.

Ada alasan mengapa kita menganggap orang yang terlalu sering melakukan update status seperti lelucon. Kadang mereka melakukan update bahwa mereka sedang makan siang di suatu restoran, lalu dilanjutkan dengan kelezatan sandwich tersebut, bahkan sampai seberapa banyak saos tomat yang anda tuangkan. Disini facebook telah mengubah sebagian dari kita menjadi seorang manusia narsis. Meng-update status terus menerus bukan dalam rangka usaha untuk lebih menjangkau sahabatnya tetapi malah lebih kepada sibuk dengan dirinya sendiri.

3. Memang saat ini boleh dibilang pemanfaatan internet lewat jaringan data operator seluler seperti yang digunakan masyarakat itu kian marak. Hal ini disebabkan selain sifatnya yang mobile dapat dibawa kemana-mana, juga karena tarif akses data yang ditawarkan operator semakin terjangkau kantong masyarakat terutama mahasiswa. Tawaran yang diberikan untuk skema pembayaran pun semakin menarik, mulai dari tarif bulanan hingga skema pembayaran per kb (kilobytes) pemakaian.

Alasan lain yang tidak kalah penting adalah operator seluler semakin berusaha keras memberikan yang terbaik kepada konsumen dengan kemudahan pada perangkat yang digunakan untuk akses internet. Mulai dari modem eksternal yang bentuknya semakin hari semakin simpel hingga menggunakan ponsel sebagai modem. Kalau operator memberikan harga yang murah dan terjangkau tetapi tidak menyediakan perangkat yang mudah digunakan, konsumen tidak akan tertarik karena alasan gagap teknologi. Inovasi inilah yang kemudian memicu seseorang untuk mengupdate status atau informasi dikarenakan kemudahan dalam mengakses internet sekarang ini.

4. Situs jejaring sosial facebook telah memikat jutaan hati penggunanya. Mulai siswa sekolah, ibu rumah tangga, selebriti, hingga politisi, kini memiliki jejaring sosial facebook. Berkat kemajuan teknologi, kini kita pun dapat memperbarui status facebook dan mengomentari foto setiap saat. Rasanya, kini ada yang kurang bila setiap hari tidak masuk ke situs ini dan melakukan aktivitas “facebook-ing”.

Manfaat facebook memang tak cuma untuk pergaulan, tapi juga sarana komunikasi, mencari pekerjaan, hingga kampanye. Sayangnya kesibukan mengutak-atik facebook membuat banyak orang kini lebih banyak menghabiskan waktu ketimbang bekerja. Tak heran bila banyak perusahaan yang mulai menerapkan kebijakan mengeblok situs ini di kantor. Sebuah penelitian juga menunjukkan adanya kaitan antara facebook dengan meningkatnya angka perceraian di Inggris dan Australia.

Menurut Kompas, ada 10 tanda orang yang hidupnya mulai dikendalikan facebook :
1. Facebook telah menjadi homepage internet di komputer atau laptopnya.
2. Mengubah status lebih dari dua kali sehari dan rajin mengomentari perubahan status teman.
3. Daftar teman sudah melebihi angka 500 orang dan setengahnya hampir tidak dikenal.
4. Bila sedang jauh dari komputer, dia mengecek facebook melalui BlackBerry, iPhone, atau ponsel pintar lainnya.
5. Rajin membaca profil teman lebih dari dua kali sehari, meski tidak mengirimkan pesan atau men-tag orang lain di fotonya.
6. Mengubah profile foto lebih dari 12 kali.
7. Melakukan kegiatan sambil mencek facebook.
8. Membersihkan “wall” agar terlihat sudah lama tidak masuk ke fb.
9. Menjadi anggota lebih dari 10 grup dan merespons setiap undangan meski sebenarnya tak berminat.
10. Mengubah status hubungan hanya untuk meningkatkan popularitas di facebook.

5. Kini facebook telah menjadi website social networking dengan jumlah pengguna terbanyak di dunia. Menurut catatan resmi dari Facebook, mereka saat ini telah menggaet sekitar 300 juta pengguna aktif. Dimana 50% dari angka tersebut setiap harinya menggunakan Facebook.

Ada beberapa fakta menarik yang mengenai Facebook menurut Media Indonesia :
* Rata-rata user memiliki 130 teman di Facebook
* Ada lebih dari 45 juta update status setiap hari
* Setiap bulannya ada 2 miliar foto yang di-upload ke Facebook
* Ada lebih 3 juta event yang dibuat setiap bulannya oleh pengguna Facebook
* 70% pengguna Facebook berada di luar Amerika Serikat
* Lebih dari 8 miliar menit dihabiskan untuk bermain Facebook setiap harinya
* Ada sekitar 350 ribu aplikasi aktif yang menggunakan platform Facebook
* Ada sekitar 65 juta user aktif yang mengakses Facebook melalui perangkat selular
* Ada 180 operator seluler di 60 negara yang turut mempromosikan produk Facebook
Facebook sebenarnya sudah banyak penggunanya di negara-negara lain dari tahun-tahun sebelumnya, entah mengapa di Indonesia sepertinya tak mau ketinggalan dengan memposisikan Facebook sebagai situs no.1 yang paling banyak diakses orang-orang Indonesia. Laju kenaikan cukup tajam hingga sekarang pengguna Facebook telah menyaingi jumlah penduduk Indonesia, dengan kata lain Facebook sudah memiliki lebih dari 200 juta pengguna.
Pertumbuhan Facebook dari tahun ke tahun :
Desember 2004 = 1 Juta Pengguna
Desember 2005 = 5,5 Juta Pengguna
Desember 2006 = 12 Juta Pengguna
April 2007 = 20 Juta Pengguna
Oktober 2007 = 50 Juta Pengguna
Agustus 2008 = 100 Juta Pengguna
Januari 2009 = 150 Juta Pengguna
Februari 2009 = 175 Juta Pengguna
April 2009 = 200 Juta Pengguna

Dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun (Agustus 2008 – April 2009) pengguna Facebook bisa bertambah 100 juta pengguna. Sudah bukan rahasia lagi jika Facebook kini tengah menjadi fenomena situs jejaring sosial paling populer. Seiring pertambahan jumlah pengguna Facebook yang kian banyak mengantarkannya menjadi situs terbesar keempat di dunia. Demikian keterangan yang dikutip dari TechCrunch, Rabu (5/8/2009).

Berdasarkan data dari lembaga survey comScore, pada Juni 2009 Facebook menarik perhatian sekira 340 juta pengunjung internet di dunia. Angka ini mengalahkan situs milik Google, Microsoft dan Yahoo sites. Masih berdasarkan data survei yang sama, jumlah pengunjung Facebook juga mengalami peningkatan sebesar 157 persen dari tahun lalu hingga mencapai 208 juta orang. Tak hanya itu saja, Facebook pun mengalahkan situs Amazon pada Agustus tahun lalu dalam kategori situs dengan pengunjung terunik di dunia. Pada awal tahun ini berturut-turut Facebook juga menggeser posisi eBay, AOL dan situs Wikimedia Foundation untuk kategori yang sama. Seiring bertambahnya jumlah pengunjung yang tertarik melongok Facebook tentunya berdampak pula pada peningkatan jumlah pengguna. Umumnya mereka yang mengunjungi tidak sekedar melihat-lihat saja, namun mereka langsung tertarik dan ingin bergabung menjadi anggota situs jejaring tersebut. Pada bulan Juli 2009, Facebook memiliki sekira 250 juta lebih pengguna aktif yang tersebar di seluruh dunia.

6. Pesatnya perkembangan Facebook membuat banyak orang yang belum pernah menjamahnya mencoba menghampiri dan bahkan menjadi fanatik sampai tak berkutik untuk meninggalkan komputer walupun hanya sedetik.

7. Para pelajar yang menggunakan facebook memiliki waktu belajar antara satu hingga lima jam per minggu, sedangkan yang tidak menggunakan Facebook memiliki waktu belajar antara 11-15 jam per minggu. Ini menandakan bahwa facebook juga berdampak buruk didalam pendidikan. Mahasiswa pengguna situs jaringan sosial Facebook memiliki peringkat yang lebih rendah di kampus daripada yang tidak menggunakannya. Demikian survei yang dilakukan Aryn Karpinski, peneliti pendidikan Ohio State University.
Dalam penelitiannya, Karpinski menemukan bahwa pengguna Facebook pada mahasiswa sekitar 85%, sedangkan pengguna Facebook yang telah lulus kuliah sekitar 52%. Dalam penelitian itu juga ditemukan bahwa mahasiswa pengguna memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) paling tinggi antara 3,00-3,50, sedangkan yang tidak menggunakan bisa lebih tinggi, yakni antara 3,50-4,00.

8. University of Melbourne melakukan studi dan menemukan bahwa orang-orang yang menggunakan Internet untuk keperluan pribadi rata-rata memiliki produktivitas 9% lebih tinggi daripada mereka yang tidak menggunakannya. Penulis studi, Bren Coker, dari departemen management and marketing, mengatakan “workplace Internet leisure browsing,” atau WILB membantu mempertajam konsentrasi pekerja. Orang-orang perlu keluar sebentar untuk mendapatkan kembali konsentrasi mereka,” kata Coker pada situs universitas ( www.unimelb.edu.au/). Istirahat yang singkat dan ringan ,seperti berselancar di Internet memungkinkan pikiran untuk mengistirahatkan dirinya, yang menciptakan konsentrasi bersih yang lebih tinggi dalam sehari kerja, dan sebagai hasilnya, peningkatan produktivitas.
Menurut studi yang dilakukan pada 300 pekerja, 70% pekerja yang menggunakan Internet pada jam kerja melakukan WILB. Aktivitas WILB yang paling popular diantaranya adalah mencari informasi mengenai sebuah produk, membaca situs berita online, bermain game online dan menonton video di YouTube.

Perusahaan sudah membuang jutaan dollar untuk software yang dapat memblokir akses karyawan untuk menonton video, menggunakan situs jejaring sosial atau berbelanja online dengan anggapan bahwa hal tersebut akan membebani biaya produktivitas bernilai jutaan dollar. Namun keadaan tidak selalu seperti itu. Hal ini dilakukan hanya kepada orang-orang yang menggunakan waktu berselancar kurang dari 20% dari total waktu kerja mereka di kantor. Mereka yang memiliki tingkah laku seolah kecanduan internet akan memiliki tingkat produktivitas yang lebih rendah daripada mereka yang tidak.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.hupelita.com/baca.php?id=70692
www.melodanta.com
www.tips-fb.com
www.okezone.com
www.nusantaranews.wordpress.com
http://www.eamonfulcher.com/discourse_analysis.html
http://www.total.or.id/info.php?kk=Computer-mediated%20communication
http://www.citywebindo.com/wordpress/?p=477#comments
http://www.rileks.com/community/artikelmu/blogger/26579-tipe-manusia-berdasarkan-status-facebook.html
Mulyana, Dedy. Komunikasi Populer, Jakarta : Pustaka Bani Quraisy, 2004
Griffin, EM. A First Look at Communication Theory, Singapore : The Mc-Graw Hill Companies, 2006
Sejarah, Metode & Terapan Didalam Media Massa : Wemer J. Severin-James W. Tankard, Jr. Terbitan : Kencana
Metode Penelitian, Ronny Kountur, DMS, Ph. D, 2004, Penerbit PPM
Metode Penelitian Kualitatif, Dr. Deddy Mulyana, M.A, 2002, ROSDA
Metode Research ( Penelitian Ilmiah), Prof.Dr. S. Nasution, M. A, 2008, Bumi Aksara


No comments:

Post a Comment