Monday, March 29, 2010

penelitian kualitatif : bab 2 theory and construct

BAB II
THEORY AND CONSTRUCT

2.1 Teori Komunikasi

Kata atau istilah “komunikasi” (Bahasa Inggris “communication”) berasal dari Bahasa Latin “communicatus” yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”.Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan. Menurut Webster New Collogiate Dictionary dijelaskan bahwa komunikasi adalah “suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku”.

Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy, 2000 : 13).

Hovland, Janis & Kelley Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya.

Berelson & Steiner Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-lain.

Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

Tidak ada kelompok yang dapat eksis tanpa komunikasi : pentransferan makna di antara anggota-anggotanya. Hanya lewat pentransferan makna dari satu orang ke orang lain informasi dan gagasan dapat dihantarkan. Tetapi komunikasi itu lebih dari sekedar menanamkan makna tetapi harus juga dipahami (Robbins, 2002 : 310).

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

Harold Lasswell Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa” “mengatakan “apa” “dengan saluran apa”, “kepada siapa” , dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”.(who says what in which channel to whom and with what effect).

Gode Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari semula yang dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.

Dari semua penjelasan yang ada, komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk membei tahu atau mengubah sikap. Pendapat, perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media.

2.1.1 Proses Komunikasi

Dalam bahasa komunikasi terdapat komponen – komponen yang menjadi persyaratan agar terjadi komunikasi, komponen tersebut adalah sebagai berikut :

- komunikator : orang yang menyampaikan pesan
- pesan : pernyataan yang di dukung oleh lambang
- komunikan : orang yang menerima pesan
- media : sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.
- efek : dampak sebagi pengaruh dari pesan

Proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut :
1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.

2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.

Media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan.
1. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
2. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.

Menurut Denis McQuail, secara umum kegiatan/proses komunikasi dalam masyarakat berlangsung dalam 6 tingkatan sebagai berikut :
1. Komunikasi intra-pribadi (intrapersonal communication Yakni proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang, berupa pengolahan informasi melalui pancaindra dan sistem syaraf. Contoh : berpikir, merenung, menggambar, menulis sesuatu, dll.
2. Komunikasi antar-pribadi Yakni kegiatan komunikasi yang dilakukan secara langsung antara seseorang dengan orang lainnya.Misalnya percakapan tatap muka, korespondensi, percakapan melalui telepon, dsbnya.
3. Komunikasi dalam kelompok Yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung di antara suatu kelompok. Pada tingkatan ini, setiap individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok. Pesan atau informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan seluruh anggota kelompok, bukan bersifat pribadi.Misalnya, ngobrol-ngobrol antara ayah, ibu, dan anak dalam keluarga, diskusi guru dan murid di kelas tentang topik bahasan, dsbnya.
4. Komunikasi antar-kelompok/asosiasi Yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Jumlah pelaku yang terlibat boleh jadi hanya dua atau beberapa orang, tetapi masing-masing membawa peran dan kedudukannya sebagai wakil dari kelompok/asosiasinya masing-masing.
5. Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi antar organisasi.Bedanya dengan komunikasi kelompok adalah bahwa sifat organisasi organisasi lebih formal dan lebih mengutamakan prinsip-prinsip efisiensi dalam melakukan kegiatan komunikasinya.
6. Komunikasi dengan masyarakat secara luas Pada tingkatan ini kegiatan komunikasi ditujukan kepada masyarakat luas. Bentuk kegiatan komunikasinya dapat dilakukan melalui dua cara :Komunikasi massa Yaitu komunikasi melalui media massa seperti radio, surat kabar, TV, dsbnya.Langsung atau tanpa melalui media massa Misalnya ceramah, atau pidato di lapangan terbuka.

2.1.2 Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi adalah :
a. Kendali : komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.
b. Motivasi : komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.
c. Pengungkapan emosional : bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka merupakan sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena itu komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
d. Informasi : komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai pilihan-pilihan alternatif (Robbins, 2002 : 310-311).

Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu komunikasi suatu pengantar mengutip Kerangka berpikir William I. Gorden mengenai fungsi-fungsi komunikasi yang dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. FUNGSI KOMUNIKASI SOSIAL komunikasi itu penting membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, kelangsungan hidup untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan.Pembentukan konsep diriKonsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Pernyataan eksistensi diri Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau pernyataan eksistensi diri. Ketika berbicara, kita sebenarnya menyatakan bahwa kita ada.

2. FUNGSI KOMUNIKASI EKSPRESIF Komunikasi ekspresif dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi kita) melalui pesan-pesan non verbal.

3. FUNGSI KOMUNIKASI RITUAL Komunikasi ritual sering dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dalam acara tersebut orang mengucapakan kata2 dan menampilkan perilaku yang bersifat simbolik.

4. FUNGSI KOMUNIKASI INSTRUMENTAL Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan juga untuk menghibur (persuasif) Suatu peristiwa komunikasi sesungguhnya seringkali mempunyai fungsi-fungsi tumpang tindih, meskipun salah satu fungsinya sangat menonjol dan mendominasi.

2.1.3 Tujuan Komunikasi

Dalam berkomunikasi setiap orang memiliki maksud atau tujuan tertentu yang ingin dicapai, menurut Effendy (2003:55), tujuan komunikasi adalah untuk :
1. Mengubah sikap
2. Mengubah opini, pendapat atau pandangan
3. Mengubah prilaku
4. Mengubah masyarakat

Sedangkan menurut Widjaja (2000:66), tujuan komunikasi pada umumnya adalah :
1. Supaya yang kita sampaikan dapat dimengerti
2. Memahami orang lain
3. Supaya gagasan dapat diterima orang lain
4. Menggerakan orang lain untuk melakukan sesuatu
Secara umum, jejaring sosial seperti facebook mampu memenuhi semua tujuan komunikasi yang disebutkan diatas.

2.1.4 Efek komunikasi

Menurut Steven A. Chafee, komunikasi masa memiliki efek-efek berikut terhadap individu:
1. Efek ekonomis: menyediakan pekerjaan, menggerakkan ekonomi (contoh: dengan adanya industri media massa membuka lowongan pekerjaan)
2. Efek sosial: menunjukkan status (contoh: seseorang terkadang dinilai dari media massa yang ia baca, seperti surat kabar pos kota memiliki pembaca berbeda dibandingkan dengan pembaca surat kabar Kompas.
3. Efek penjadwalan kegiatan
4. Efek penyaluran/ penghilang perasaan
5. Efek perasaan terhadap jenis media

Menurut Kappler (1960) komunikasi masa juga memiliki efek:
1. Conversi, yaitu menyebabkan perubahan yang diinginkan dan perubahan yang tidak diinginkan.
2. Memperlancar atau malah mencegah perubahan
3. Memperkuat keadaan (nilai, norma, dan ideologi) yang ada.

2.1.5 Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah proses di mana informasi diciptakan dan disebarkan oleh organisasi untuk dikonsumsi oleh khalayak (Ruben, 1992)

Komunikasi massa adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang. (Bittner, 1980)

Komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana komunikator-komunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan secara terus menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara. (DeFleur dan Denis, 1985)

Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunaka sarana tertentu guna mempengaruhi atau mengubah perilaku penerima pesan. Komunikasi massa adalah (ringkasan dari) komunikasi melalui media massa (communicating with media), atau komunikasi kepada banyak orang (massa) dengan menggunakan sarana media. Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik).

2.1.6 Computer Mediated Communication (CMC)

Menurut Kamus Komputer dan Teknologi Informasi, Computer-Mediated Communication (CMC) adalah berbagai jenis program aplikasi yang digunakan untuk melakukan komunikasi antar dua orang atau lebih yang dapat saling berinteraksi melalui komputer yang berbeda. Yang dimaksud di sini bukanlah bagaimana dua mesin atau lebih dapat saling berinteraksi, namun bagaimana dua orang atau lebih dapat berkomunikasi satu dengan lainnya dengan menggunakan alat bantu komputer melalui program aplikasi yang ada pada komputer tersebut.
Social Presence Theory menggambarkan bahwa pesan berbasis text yang melibatkan pengguna CMC tidak melibatkan kontak fisik dan interaksi. Saat kita merasa tidak ada orang lagi disana, komunikasi menjadi semakin tidak personal, individual dan berorientasi pada tugas. Media Richness Theory membagi tiap media komunikasi berdasarkan seberapa kompleks pesan yang dapat disampaikan secara efisien seperti contohnya theory ini menggambarkan bahwa komunikasi tatap muka mampu melibatkan banyak gabungan antara komunikasi verbal dan nonverbal sehingga dapat menyampaikan emosi dan bahkan pertentangan arti. Sebaliknya batasan penggunaan komunikasi non verbal dalam CMC membuatnya tidak cocok untuk komunikasi personal, melainkan cocok untuk komunikasi dengan orientasi bisnis.

Selective Self Presentation yaitu orang yang berteman secara online mampu menciptakan image yang positif luar biasa. Hal itu dikarenakan mereka dapat menulis tentang aspek mereka yang paling positif, pencapaian, pemikiran dan tindakan tanpa takut adanya kontradiksi dari penampilan fisik mereka, sikap mereka yang tidak sejalan atau keberatan dari pihak ketiga yang tau sisi kelam mereka. Saat sebuah relasi berkembang, mereka dapat perlahan-lahan mengubah kedalaman dari penggambaran diri mereka untuk membenarkan cyber image mereka tanpa mencemaskan kebocoran nonverbal dapat menghancurkan kepribadian yang mereka gambarkan.

Sikap Terhadap Teknologi

Menurut Dedy Mulyana dalam bukunya “Komunikasi Populer”, kemajuan teknologi komunikasi tidak membuat komunikasi tatap muka tidak penting. Komunikasi lewat telepon genggam, email dan teleconferencing mungkin efektif tapi kita masih memerlukan komunikasi tatap muka, karena tipe komunikasi inilah yang memungkinkan kita memupuk keakraban dan kehangatan dengan sesama kita.

2.2 Construct
2.2.1 Internet

Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.

Rangkaian pusat yang membentuk Internet diawali pada tahun 1969 sebagai ARPANET, yang dibangun oleh ARPA (United States Department of Defense Advanced Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan awal yang disumbang oleh ARPANET termasuk kaedah rangkaian tanpa-pusat (decentralised network), teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet switching). Pada 1 Januari 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCP/IP. Ini merupakan awal dari Internet yang kita kenal hari ini. 1990-an, Internet telah berkembang dan menyambungkan kebanyakan pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada.

Pelacakan jumlah pengguna internet lebih sulit lagi dilakukan. Masing–masing perusahaan memakai metode berbeda dan memberikan hasil yang berbeda pula. Satu sumber industri melaporkan bahwa terdapat 83 juta pengguna web di Amerika Serikat pada tahun 1999, naik 26% dari tahun sebelumnya (Thompson, 1999). Penelitian lain menemukan bahwa lebih dari 79,4 juta orang dewasa, atau 38% populasi AS yang berusia 16 tahun ke atas, adalah pengguna internet pada bulan Maret 1999 (Intelliquest 1999).

Internet memungkinkan hampir semua orang di belahan dunia manapun untuk saling berkomunikasi dengan cepat dan mudah. Fitur internet paling popular adalah email, sebuah fitur yang dipakai oleh para pengguna internet, untuk bertukar pesan dengan orang lain yang memiliki alamat email, dan world wide web (www), sebuah sisterm situs komputer yang sangat luas yang dapat dikunjungi oelh siapa saja dengan program browser dan dengan menyambungkan computer pada internet. World Wide Web mulai tumbuh pesat setelah browser –browser seperti mosaic, netscape, dan explorer muncul dan menjadikan www dapat diakses oleh siapa saja.

Selain itu, internet mengubah komunikasi dengan beberapa cara fundamental. Media massa tradisional pada dasarnya menawarkan model komunikasi “satu-untuk-banyak”. Sedangkan intenet memberikan model – model tambahan : “banyak-untuk-satu” (email ke satu alamat sentral, banyaknya pengguna yang berinteraksi dengan satu website), dan “banyak-untuk-banyak”(email, milis, kelompok – kelompok baru). Internet menawarkan potensi komunikasi yang lebih terdesentralisasi dan lebih demokratis dibandingkan yang ditawarkan oleh media massa sebelumnya.

Internet memberikan perangkat praktis untuk menjadi penerbit tingkat dunia, yang dengan sendirinya merupakan sebuah perkembangan revolusioner. Ia juga memberikan kekuatan besar bagi anggota audien perorangan yang dapat menemukan informasi – informasi yang sebelumnya tidak tersedia dan melakukan kontrol terhadap pesan – pesan yang akan terekspos padanya.

Perkembangan baru dalam teknologi komunikasi seperti internet, menyebabkan perbedaaan antara media massa semakin tipis dibandingkan sebelumnya. Banyak Koran dan sumber siaran berita sekarang ini memiliki website yang mereka pakai untuk menyalurkan berita.

2.2.2 Komunitas maya

Virtual communities atau komunitas maya adalah komunitas – komunitas yang lebih banyak mucul di dunia komunikasi elektronik daripada di dunia nyata. Salah satu bentuknya yang paling awal adalah bulletin komputer yang diakses dengan menyambungkan modem pada tahun 1970an. Ruang chatting, email, milis, dan kelompok – kelompok diskusi via elektronik adalah contoh baru tempat – tempat yang dapat dipakai oleh komunitas untuk saling berkomunikasi. Orang yang tinggal di berbagai penjuru dunia yang memiliki ketertarikan sama dapat berkumpul untuk membicarakannya dalam dunai maya. Howard Rheingold (1993) menyebutkan beberapa manfaat ajang gaul elektronik ini dalam bukunya The Virtual Community. Di dalamnya terdapat informasi tentang peran – peran yang dapat dilakukan komunitas maya dalam masyarakat.

2.2.3 Kesenjangan Pengetahuan

Salah satu masalah yang dihadapi masyarakat adalah bahwa kayanya manfaat internet mungkin tidak tersedia secara merata untuk semua orang. Para penelti telah mendokumentasikan pengetahuan atau informasi pada media tradisional. Beberapa peneliti telah menunjukkan kepedulian mereka terhadap kemungkinan kesenjangan digital (digital divide), sebuah bentuk kesenjangan pengetahuan dalam dunia maya (Novak dan Hoffman, 1998). Kesenjangan digital ini bisa muncul untuk kelompok-kelompok orang menurut jenis kelamin, ras, penghasilan, dan pendidikan, juga variabel-variabel lain. Guyonan yang pernah ada yakni internet adalah dominasi kaum pria muda, kulit putih, berpendidikan yang mahir mengetik – tetapi dalam beberapa hal guyonan itu ada benarnya juga.

2.2.4 Riset tentang Kecanduan internet

Akhir-akhir ini kita telah melihat mulainya perdebatan tentang kemungkinan efek berbahaya internet yang mirip dengan perdebatan panjang tentang kemungkinan efek berbahaya televisi. Satu kemungkinana efek negative penggunaan internet adalah kecanduan internet. Kecanduan internet dapat didefinisikan sebagai pemakaian internet secara berlebihan yang ditandai dengan gejala –gejala klinis kecanduan, seperti keasyikan dengan obejek candu, pemakaian yang lebih sering terhadap objek candu, tidak memedulikan dampak fisik maupun psikologis pemakaian dan sebagainya (Young, 1996). Kimberly S. Young, salah satu penulis pelopor tentang kecanduan internet, telah memperkirakan terdapat 5 juta pengguna internet yang sangat tergila – gila dengan Net. Young, sebagai pakar psikologi di kampus universitas Pittsburgh’s Bradford, memiliki sebuah “klinik nyata” di netaddiction.com yang menawarkan email, chat room, atau telepon yang melayani konseling tentang masalah ciber, perjudian online yang menggoda, kecanduan lelang online, dan permasalahan lainnya.

Riset Young (1996) menyebutkan bahwa ruang chatting merupakan sumber utama kecanduan online. Young mengatakan bahwa “sering kali, ruang chatting memungkinkan seseorang memenuhi kebutuhan – kebutuhan hidup–nyata yang belum terpenuhi seperti dukungan sosial, rasa memiliki dalam sebuah kelompok, atau pengungkapan rahasia-diri seseorang” (Stanley, 1997).

Young (1996) membandingkan kecanduan internet dengan perjudian obsesif yang membutuhkan waktu 14 tahun untuk bisa diterima sebagai kosakata medis (Nash, 1997). Namun demikian , para pakar lain telah mengkritik pemikiran tentang kecanduan internet. Ahli psikologi John Grohol mengatakan, “orang yang kecanduan internet sebenarnya tidak seberapa jika dibandingkan dengan seseorang yang “kecanduan buku”, yang selalu membaca buku sepanjang waktu ( Stanley, 1997).

Beberapa pengamat yang tidak setuju dengan istilah kecanduan internet, mengatakan istilah itu tidak realistik untuk membandingkan pemakaian internet yang maksimal dengan kecanduan heroin atau alcohol. Sebuah pendekatan alternatif adalah dengan melihat ketergantungan internet, sebuah fenomena yang diselidiki di University of Texas oleh Scherer (1997). Scherer berpendapat bahwa secara psikologis orang yang kecanduan internet berbeda dengan orang yang kecanduan alcohol atau obat-obatan. Namun demikian, Dia mengatakan ketergantungan internet dapat terjadi ketika pemakaian internet yang berlebihan dibarengi dengan ketergantungan dan dorongan emosional yang hamper sama dengan yang terjadi pada penyalahgunaan makanan dan kecanduan judi.

Scherer (1997) menemukan bahwa yang tergantung pada internet lebih banyak menggunakan layanan-layanan internet seperti newsgroup (kelompok berita), permainan, chatting, dan bulletin dibandingkan yang tidak tergantung pada internet. Kedua kelompok itu juga menunjukkan pola berbeda dalam alasan-alasan mereka menggunakan internet. Kelompok yang tergantung pada internet rupanya menggunakan internet untuk bertemu dengan orang-orang baru. Perlu diperhatikan bahwa mayoritas mahasiswa yang tergantung-internet memandang diri mereka sendiri gaul ( mampu bersosialisasi ), tidak introver atau menutup diri.

2.2.5 Riset tentang Pemakaian internet dan depresi

Beberapa kepedulian terhadap internet tidak berkenaan dengan kecanduannya sendiri, tetapi dengan berbagai kemungkinan efek psikologis yang berbahaya. Misalnya, pemakaian internet yang berlebihan dapat menghabiskan banyak waktu yang semestinya bisa diluangkan bersama anggota keluarga atau teman; penarikan diri dari sisal ini kemudian dapat mengurangi berbagai dukungan sosial yang penting, menyebabkan depresi. Pendapat ini bertentangan dengan pendapat Howard Rheingold (1993) dan yang lainnya bahwa jaringan computer memberikan sebuah piranti baru untuk membangun komunitas yang kuat.

Para peneliti menemukan bahwa pemakaian internet yang lebih tinggi berkaitan dengan berkurangnya hubungan dengan anggota keluarga, menurunnya hubungan sosial di luar keluarga, dan meningkatnya deperesi dan rasa kesepian. Mereka mengatakan bahwa terdapat 2 penjelasan berbeda tentang dampak negative pemakaian internet yang diamati. Internet dapat menyingkirkan hubungan sosial dengan bertatap muka langsung. Dan, internet dapat menyebabkan orang mengubah hubungan sosial yang kuat yang dikembangkan dalam komunitas langsung dengan hubungan sosial yang lemah yang dibangun melalui web.

Para peneliti menyarankan bahwa satu cara untuk mengurangi dampak negative ini mungkin adalah dengan mendorong munculnya layanan-layanan internet yang mendukung komunitas yang sudah ada, dan membantu memperkuat hubungan yang telah terjalin. Misalnya, fasilitas online yang ditawarkan oleh sekolah-sekolah bisa memberikan cara bagi para siswa untuk mengerjakan tugas bersama-sama daripada hanya menyediakan karya-karya referensi online.

2.2.6 Dunia maya (cyberspace)

Istilah “dunia maya” memiliki beberapa makna berbeda. Dalam novel William Gibson (1984/1994), neuromancer, istilah dunia maya muncul pertama kalinya untuk merujuk pada jaringan informasi luas yang oleh para penggunanya disebut dengan console cowboys akan “muncul” , atau koneksi langsung dengan system-sistem syaraf mereka.

Dari konsep Gibson, “Dunia maya adalah realita yang terhubung secara global, didukung computer, berakses computer, multi dimensi, artificial, atau “virtual”. Dalam realita ini, dimana setiap computer adalah sebuah jendela terlihat atau terdengar objek-objek yang bersifat fisik dan bukan representasi objek-objek fisik, namun lebih merupakan gaya, karakter dan aksi pembuatan data, pembuatan informasi murni” (Benedikt, 1991)

Dalam pemakaian saat ini, dunia maya adalah istilah komprehensif untuk world wide web, internet, milis elektronik, kelompok-kelompok dan forum-forum diskusi, ruang ngobrol (chatting), permainan interaktif multi-player, dan bahkan e-mail (Turkle, 1995)

2.2.7 Facebook

Facebook merupakan website jaringan sosial dimana para pengguna dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain. Orang juga dapat menambahkan teman-teman mereka, mengirim pesan, dan memperbarui profil pribadi agar orang lain dapat melihat tentang dirinya. . (www.tips-fb.com)

2.2.8 Status Facebook

Status Facebook adalah sebuah kata atau kalimat yang ditulis oleh pengguna situs jejaring sosial yang bernama Facebook. Status Facebook menunjukkan informasi atau keadaan terakhir dari pemilik akun yang menulis status tersebut. Status Facebook biasanya berupa ungkapan perasaan hati penggunanya baik itu berupa ungkapan kebahagiaan, kesedihan, kekesalan, gurauan atau berupa berita yang ingin disampaikan dengan kerabat dan pengguna Facebook yang lain. Seseorang yang memperbaharui statusnya di Facebook selalu berharap akan adanya umpan balik dari pengguna yang lain. Dengan adanya status maka akan terjalin interaksi komunikasi virtual yang menghubungkan para penggunanya layaknya berinteraksi di dunia nyata.

2.2.9 Tagged Status

Tag di sini dimaksudkan bahwa kita bisa menandai (tag) segala macam status update kita kepada teman kita yang ingin kita tag untuk sekedar berbagi atau bertukar pikiran. Tag ini ditandai dengan adanya simbol @. Adanya tag ini mungkin sebenarnya tidak asing lagi di Twitter. Teman yang kita tag akan mendapatkan pemberitahuan secara otomatis, dan juga wall post yang menghubungkannya dengan status yang di tag. Teman yang kita tag dapat juga menghapus tag tersebut untuk mereka sendiri jika memang kurang tertarik akan status update tersebut.

2.2.10 Like This

Pengguna jejaring sosial Facebook mungkin sudah terbiasa dengan pengoperasian tata cara pemasangan status ataupun mengkomentari status teman kita. Selain kita memberikan respon terhadap status teman kita, kita hanya bisa memberikan komentar dan memberikan tanggapan dengan memberikan tanda suka (like).

2.2.11 Comment Status

Jika kita meng-update status di facebook, semua orang yang ada didalam daftar friend list kita bisa mengkomentari status yang kita tulis. Tidak hanya di status tetapi disegala hal yang kita lakukan di facebook bisa dikomentari oleh teman-teman yang ada di friend list kita.

2.2.12 News Feed & Live Feed

Dengan tool baru yang dikeluarkan Facebook, dapat membantu untuk switch antara Live Feed dan News Feed. Fitur Live Feed memungkinkan pengguna dapat melihat update status baru yang akan keluar miliaran status per jam, termasuk foto baru, observasi baru dan link baru. Sedangkan untuk News Feed berguna untuk menyaring informasi dari facebook, yang akan secara otomatis memisahkan ke dalam beberapa faktor tertentu. News Feed memilah update status yang terbaru dan aktivitasnya sesuai dengan beberapa faktor, termasuk seberapa banyak teman yang liked dan komentar, juga seberapa banyak user berinteraksi di status tersebut. (www.okezone.com)

2.2.13 Notification

Di dalam facebook, ada tool yang bernama notification yang dapat memberitahu pengguna facebook tentang new friend, new gift, new comment, dan masih banyak lagi. Pemberitahuan mengenai apa yang terjadi di dalam facebook yang dilakukan oleh teman-teman yang ada di dalam friend list.

2.2.9 Friendlist

Friendlist adalah daftar teman atau koneksi yang menjadi jaringan dari seseorang yang memiliki akun di facebook. Orang yang tergabung dalam friendlist memiliki akses untuk melihat setiap hal yang terbaru dari tiap orang yang tergabung di dalamnya.

2.2.10 Pernyataan Eksistensi Diri

Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau lebih tepat lagi pernyataan eksistensi diri. Bila kita berdiam diri, orang lain akan memperlakukan kita seolah –olah kita tidak eksis. Namun ketika kita berbicara, kita sebenarnya menyatakan bahwa kita ada. Terkadang melalui facebook, seseorang ingin mengekspresikan dirinya sebagai penyataan eksistensi dirinya.

No comments:

Post a Comment