BAB 3 METHODOLOGY
3.1 Research Paradigma / Approach
Penelitian ini menggunakan metode Discourse Analysis, Discourse analysis itu sendiri adalah sebuah metode penelitian kualitatif yang memfokuskan penelitiannya pada sesuatu bentuk tulisan atau bahasa yang dibicarakan oleh seseorang. Seperti percakapan atau tulisan di koran. Hal ini meneliti secara mendalam, bagaimana seseorang menggunakan bahasa sebagai alat, atau strategi. saat berkomunikasi seperti pemilihan kata untuk menunjukkan perhatian, melambatkan percakapan untuk menegaskan sesuatu dan lain sebagainya.
Peneliti mencoba untuk mengidentifikasi apa ide, pandangan, peran dan lain sebagainya yang ada di dalam suatu teks itu sendiri. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi sumber yang biasa terdapat dalam sebuah pembicaraan. Metode ini digunakan untuk menjawab bagaimana caranya mengerti mengenai isu penelitian, bagaimana seseorang membangun oandangan mereka sendiri terhadap suatu penelitian dan bagaimana seseorang menggunakan discourse untuk membina atau membangun identitas mereka sendiri.
Dalam kaitannya dengan data percakapan,peneliti menggunakan transkrip dari percakapan sebagai sumbernya. sebagai contohnya adalah percakapan ibu dan anak mengenai sesuatu hal yang memancing keingintahuan atau mungkin percakapan diantara pekerja pabrik atau keluarga kerajaan.
Kenapa Discourse Analysis?
Discourse Analysis digunakan untuk mengerti interaksi sosial. Tujuan penelitiannya beragam, mungkin bisa jadi karena tertarik dengan sebuah interaksi atau percakapan untuk kepentingan pribadi (tidak mencari hasil yang akan tersingkap dari penelitian tersebut). Diawali dengan pertanyaan riset dan dan bukan untuk hipotesis secara formal, yang ditujukan pada posisi teoritis. Sebuah percakapan atau teks yang ditulis ulang dan kemudian diidentifikasi ulang. Discourse adalah tema tertentu dalam teks, terutama yang berkaitan dengan identitas seperti contohnya adalah sebuah pernyataan yang menunjukkan padangan atau mengklaim bahwa pria menemukan bahwa pernikahan itu membosankan, atau menakutkan, dan lain sebagainya.
3.2 Key informants
Dalam penelitian ini, proses pemilihan yang digunakan adalah Non Random Sampling yaitu sampel dimana tidak semua anggota dari populasi memiliki kesempatan untuk dipilih. Dari metose Non Random Sampling ini kami menggunakan metode yang dinamakan Convinience Sampling. Subjek yang akan kami wawancarai adalah orang yang kita kenal terlebih dahulu dan bukan diambil secara acak. Dimana kami memilih anggota dari populasi untuk dijadikan sample dan kami memilih sampel yang tersedia saja atau yang mudah diperoleh.
3.3 Teknik pengumpulan data ( Data Gathering Technique/ Method)
Dalam mengumpulkan data-data penelitian ini, teknik yang kami gunakan adalah Interview, yaitu wawancara langsung kepada informan yang dilakukan secara mendalam dan lebih spesifik. Wawancara yang digunakan dalam pene;itian ini adalah wawancara tidak terstruktur atau sering juga disebut wawancara mendalam, wawancara intensif, wawancara kualitatif, dan wawancara terbuka (open-ended interview). Wawancara tidak terstruktur ini mirip dengan percakapan informal. Metode ini bertujuan untuk memperoleh bentuk-bentuk tertentu informasi dari semua responden, tetapi susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri setiap responden. Wawancara tidak berstruktur ini bersifat luwes, susunan pertanyaannya dan susunan kata-kata dalam setiappertanyaan dapat diubah pada saat wawancara, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi saat wawancara.
Dalam wawancara tidak terstruktur ini, kami juga mendapatkan keuntungan dari responden yang kami wawancarai, karena responden dapat mengeluarkan segala sesuatu jawabannya secara spontan dan dapat menjiwainya. Sehingga kami dapat memperoleh gambaran yang lebih luas tentang masalah yang kami analisis. Kami memilih teknik pengumpulan data dengan wawancara karena wawancara merupakan alat yang ampuh untuk mengungkapkan kenyataan hidup, apa yang dipikirkan atau dirasakan orang tentang berbagai aspek kehidupan.
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah coding dan categorizing. Dimana coding adalah teknik dengan cara mengumpulkan data-data/ide-ide dan memberikan simbol-simbol pada masing-masing data. Sedangkan categorizing adalah teknik mengelompokkan data-data menurut hasil yang diperoleh dari coding.
No comments:
Post a Comment